Top SEO OT MAMAKNYA LONTE Secrets

Wiki Article

Hari ini aku beserta ibu-ibu tetanggaku sangat sibuk membuat berbagai masakan di rumahku karena malam ini di rumahku akan diadakan syukuran karena suamiku baru saja mendapat proyek besar.

Namaku Hana seorang wanita yang yang sudah berkeluarga. Suamiku seorang pengusaha material bangunan yang sudah cukup sukses, dan aku memiliki seorang anak perempuan berusia 22 tahun yang sedang mengenyam perkuliahan di semester akhir.

Dina lalu mengambil beberapa berkas dari dalam tas yang kemudian disimpan di atas meja. Melihat gambar yang ada di halaman depannya, wajah Aminah berubah gusar. Dia melirik ke arah suaminya yang biasa saja melihat emblem bergambar Ka'bah itu, meski membuat otaknya berpikir keras."Apa ini, Dina? Apa yang hendak kamu berikan kepada kami? Jangan katakan jika ini adalah surat utang atau semacamnya," tukas wanita itu meski sedikit ragu. Dina mengulas senyum."Tadinya ini sebagai bukti kasih sayang say

Cantik sekali Ayu, wajahnya yang tanpa riasan sama sekali tampak cantik segar dan muda sekali. aku langung on lagi ngeliatnya. Segera aku menyiapkan sarapan.

Keesokan harinya papa bekerja seperti biasa, aku yang bermalas-malasan masih rebahan dikamar membaca novel on the net ber-style dewasa di hp ku, ceritanya membuat otakku traveling dan mengingat kembali kejadian semalam bersama mama, iseng-iseng ku intip mama yang sedang memasak didapur, aku agak sedikit kecewa karena sekarang ia mengenakan daster lengan pendek bahan tebal berbeda dari semalam, akupun kembali ke kamarku.

Aku mengangkat kaosku dan berbaring di kasur. Udara dingin terasa menusuk punggungku sebelum Mama mengusap minyak kayu putih.

Hidup di kontrakan dengan pekerjaan serabutan sudah kami lakoni. Kami bahkan tidak pernah berkeluh kesah atau putus asa. Kami tetap berjuang bersama agar dapur bisa ngebul. Maklum di kota yang notabene tak kenal siapa-siapa, membuat kami  harus mandiri dan nggak gengsi.

Saat itulah kuputuskan untuk berdagang sayuran, mengingat Mas Akbar  juga kerja menjadi kuli panggul di pasar, sambil memasukkan beberapa lamaran ke perusahaan besar. Kami hidup dari menjual sayuran yang ternyata untungnya berkali-kali lipat.

 ( Chapter four ) “Mas Iman ndak kangen aku jepit to?” Aku tersenyum membaca sms yang masuk ke ponselku. Sudah seminggu sejak kepindahanku ke Jakarta kami belum bertemu.  Kesibukan di tempat kerja baru membuat si otong tidak sempat mengadakan kunjungan ke lembah kenikmatan Mbak Ati. Proses adaptasi di kantor baru memang melelahkan. “Kangen donk mbk e, aku kngen click here djepit dari blkng he3x” balasku “Kpn donk mas iman major kesini? Ak dah kangen pengen disirami to mas, udah kemarau ini di bawahku hihihi” Membacanya saja langsung membuat kontolku tegang.

Sedangkan mamaku (32) adalah seorang ibu rumah tangga di keluarga ini, dan sangat memanjakankuwalaupun dia bukan mama kandungku, bahkan dia agak tidak percaya kalo aku merantau sendirian. Cerita ini menceritakan sosok seorang anak bernama Dika seorang anak broken dwelling yang hidupnya berubah drastis ketika kembali pulang ke kampung setelah merantau kuliah di kota. Penasaran akan kisahnya? Baca dan nantikan per episode ceritanya hanya disini

Aku menggesekkan kepala kontolku ke bibir memeknya yang sudah basah. Ayu merasakan sensasi lebih daripada jilatan lidahku di memeknya sebelumnya hingga Ayu merintih keras saking nikmatnya.

Saat asyik bermain HP tiba-tiba aku dikejutkan dengan kedatangan mas Rendi dan ia seperti diam sejenak melihat diriku. Aduhh gawat dia melihatku tanpa mengenakan

"Udah mulai nakal ya, udah sana istirahat mamah udah selesai kerokin kamu." Ucapnya tersenyum sambil menjewer kuping ku.

Akhirnya usailah kemesraan di kamar mandi. Kami saling mengeringkan badan, dengan masih bertelanjang bulet, aku menyiapkan sarapan buat kita ber two. Indomi rasa presiden ja ya Yu”.

Report this wiki page